chaeruddin al-mandary

Minggu, 11 Desember 2022

SELAMAT JALAN MAHASISWAKU

.
Selamat pagi anak-anaku semuanya

Semoga pagi ini kalian terbagun
dengan hati yang senatiasa bahagia. 

Saya tahu dengan jelas bahwa tadi malam
kalian tetap terjaga hingga pagi menjelang.

karena ingin menghabiskan waktu yang tersisa
untuk menghirup lebih dalam udara Makassar

Anak-anakku yang saya sayangi
 

Dalam hitungan beberapa jam lagi 
Kota Makassar akan kalian tinggalkan.

Dengan setumpuk kenangan
yang mungkin sulit untuk dilupakan

Mohon maaf saya tidak bisa hadir 
menggenapkan kebahagiaan kalian

Menghabiskan detik-detik terakhir kalian  
di kota Angin Mamiri.

Anak-anakku yang saya sayangi

Ingatlah,
jika kalian nanti sudah kembali 
ke kota asal kalian masing-masing. 

Pada hari-hari pertama 
saat membuka jendela di pagi hari 

mungkin akan ada secercah rindu
yang behembus bersama angin yang dingin 
dan perlahan mengisi rongga hatimu

karena separuh jiwa kalian 
mugkin masih tertambat di pantai Losari.

Karena sudah empat bulan lamanya
langitnya telah kalian pandangi

Karena sudah empat bulan lamanya 
buminya telah kalian pijaki

Karena sudah empat bulan lamanya 
manusianya telah kalian akrabi

Dan tanpa kalian sadari 
Untaian kenangan itu semakin dalam
Mengisi kelopak-kelopak jiwa kalian

yang mungkin suatu saat akan kalian rindukan 
dan berharap untuk bisa diulang kembali

Anak-anakku yang saya sayangi

Tentu saja tak ada di antara kita
yang bisa mengatur arah taqdir.

Namun siapa bisa mengira 
bahwa mungkin suatu hari nanti

Tuhan yang maha kuasa 
akan mempertemukan kita kembali

Entah di tempat yang berbeda 
atau mungkin juga di tempat yang sama.

Anak-anakku yang saya cintai 

Tak terasa sudah empat bulan lamanya
saya telah menemani kalian 

Hingga tiba saatnya perpisahan 
di antara kita semua.

Saya akan senantiasa berdo'a 
kepada zat yang maha kuasa.

Agar kalian semua
senantiasa diberi kekuatan 

dalam meraih cita dan cinta 
di masa-masa yang akan datang

Anak-anakku yang saya sayangi

jangan lupakan sebait puisi sederhana ini

Dalam asuhan malam-malam yang berlalu
hilal-hilal kecil itu 
akhirnya menjelma menjadi "PURNAMA"

Dalam asuhan semester-semester yang  berlalu
Mahasiswa-mahasiswa kecil itu
akhinya menjelma menjadi "SARJANA"

kalian adalah bunga-bunga masa depan
Meski kalian kuncup pada tangkai yang berbeda
Namun kalian tetaplah tumbuh dari pohon yang sama
Pohon indonesia yang "Bhinneka Tunggal Ika" 

AMIN




Rabu, 06 Oktober 2021

GAIRAH

matahari pagi yang cerah
menumbuhkan kembali gairah
pada jiwaku yang gerah 
dan kehilangan arah

Kamis, 30 September 2021

PAGI 01

Seperti biasa
hari ini aku kembali terjaga dari tidurku
di subuh yang setia menyuguhkan dingin pada kulitku
dingin yang dihembuskan oleh angin kemarau
lalu kusambut pagiku seperti biasa


 

 

Selasa, 28 September 2021

RENUNGAN 001

Sekian lama bersamu 
akhirnya menyadarkanku
bahwa aku takkan pernah bisa
benar-benar memilikimu
sebagaimana engkaupun takkan bisa
miliki aku seutuhnya
karena sejatinya kita adalah dua entitas
yang memiliki dimensi kebebasannya sendiri
dan tak mungking bisa menyatu
Satu sama lain 

tapi itu bukanlah masalah 
yang harus menyita pikiranmu
tak usahlah kau jadikan kata-kataku ini 
sebagai beban di jiwamu
karena ini hanyalah salah satu dimensi saja
dari berjuta dimensi yang sama 
antara kamu dan aku

Minggu, 04 Juli 2021

TERIMA KASIH

Terima kasih sayang 
karena hadirmu di sisiku malam ini 
telah mampu merapikan detak jantungku

Jumat, 02 Juli 2021

PERTANYAAN SEDERHANA

"Kapan terakhir kali anda menemani dan mengusap kepala anak anda" sebelum ia lelap dalam tidurnya di malam hari? ini hanyalah pertanyan sederhana yang tentu tak memerlukan waktu untuk menjawabnya
Tapi kenapa saya berpikir keras mendengar pertanyaan itu dan bahkan tak bisa menjawabnya, padahal selama ini saya sudah terbiasa menjawab pertanyaan sulit, bahkan jika pertanyaan itu diajukan oleh assesor sekalipun, saat mengunjungi prodi saya untuk mendapatkan sertifikat akreditasi.

Rabu, 30 Juni 2021

KOPI DINGIN

Aku takkan pernah mencela secangkir kopi dingin, 
yang masih terhidang di atas meja kerjaku.
karena aku sungguh tahu bahwa kopi itu sangatlah panas, 
saat disajikan untukku 
sebelum aku berangkat kerja di pagi hari.
Namun karena aku telah mendiamkannya sepanjang hari, 
sehingga kini kopi itu tak lagi hangat di lidahku.
meski kini aku menyeduhnya
setelah pulang kerja di sore hari, 
namun aku rasakan kopi itu semakin hangat di hatiku.

Senin, 21 Juni 2021

KUASA RASA

olah rasa telah membimbing hatiku
menemukan hal luar biasa 
pada hal yang nampak biasa



Minggu, 29 Maret 2020

MUSUH TAK KASAT MATA

kawanan musuh yang tak terlihat oleh netra
seharusnya menyadarkan kita untuk bisa lebih peka

MUNAJAT

karena kehadiran musuh tak kasat mata
paniklah seluruh jagad raya
hari demi hari makin dalam saja ia torehkan luka
menciptakan genangah air mata 

berjuta manusia tiba-tiba histeris
mengharapkan hadirnya rinai gerimis
yang kan menghanyutkan selaksa tangis

berjuta manusia tengadahkan tangan
berharap pintu segera terbuka
menghempas segenap duka
berganti dengan indahnya bianglala


Sudiang, 29/03/2020

Sabtu, 28 Maret 2020

BERDIAM DI RUMAH


sudah beberapa hari ini
kadaan memaksaku berdiam rumah
karena rasa sayang yang dalam pada keluarga
tapi dari balik jendela aku masih menyaksikan sebagian saudaraku
yang dengan alasan yang sama
terpaksa harus tetap berada di luar rumah
semoga mereka semua senantiasa dalam lindungan-Nya.