.
Selamat pagi anak-anaku semuanya
Semoga pagi ini kalian terbagun 
dengan hati yang senatiasa bahagia. 
Saya tahu dengan jelas bahwa tadi malam 
kalian tetap terjaga hingga pagi menjelang.
karena ingin menghabiskan waktu yang tersisa
untuk menghirup lebih dalam udara Makassar
Anak-anakku yang saya sayangi 
Dalam hitungan beberapa jam lagi 
Kota Makassar akan kalian tinggalkan.
Dengan setumpuk kenangan 
yang mungkin untuk dilupakan
Mohon maaf saya tidak bisa hadir 
menggenapkan kebahagiaan kalian
Menghabiskan detik-detik terakhir kalian  
di kota Angin Mamiri.
Anak-anakku yang saya sayangi 
Ingatlah,
jika kalian nanti sudah kembali 
ke kota asal kalian masing-masing. 
Pada hari-hari pertama 
saat membuka jendela di pagi hari 
mungkin akan ada secercah rindu
yang behembus bersama angin dingin 
Yang perlahan mengisi rongga hatimu
karena mungkin separuh jiwamu masih tertimbun pasir yang membentang di pantai Lanjukang.
Karena mungkin separuh sukmamu masih berdiam di pucuk pucuk pinus yang berjejeran di puncak malino
Karena separuh hatimu masih tertambat pada layar perahu pinisi bulukumba.
Anak anakku yang saya sayangi
sudah empat bulan lamanya 
langitn makassar telah kalian pandangi
Sudah empat bulan lamanya 
buminya telah kalian pijaki
Sudah empat bulan lamanya 
manusianya telah kalian akrabi
Dan tanpa kalian sadari 
Untaian kenangan itu semakin dalam
Mengisi kelopak-kelopak jiwamu
yang mungkin akan kalian rindukan 
dan berharap untuk bisa diulang kembali
Anak-anakku yang saya sayangi
Tentu saja tak ada di antara kita 
yang bisa mengatur arah taqdir.
Namun siapa bisa mengira 
bahwa suatu hari nanti
Tuhan yang maha kuasa 
akan mempertemukan kita kembali
Entah di tempat yang berbeda 
atau mungkin juga di tempat yang sama. 
Anak-anakku yang saya cintai 
Tak terasa sudah empat bulan lamanya 
Kami telah menemani kalian 
Hingga tiba saatnya perpisahan harus terjadi
di antara kita semua.
Saya akan senantiasa berdo'a 
kepada zat yang maha kuasa.
Agar kalian semua 
senantiasa diberi kekuatan dalam meraih cita dan cinta 
di masa-masa yang akan datang 
Anak-anakku yang saya sayangi
Kutitipkan sebait puisi sederhana ini 
Dalam asuhan malam-malam yang berlalu
hilal-hilal kecil itu 
akhirnya menjelma menjadi "PURNAMA"
Dalam asuhan semester-semester yang  berlalu 
Mahasiswa-mahasiswa PMM itu
akhinya menjelma menjadi "SARJANA"
kalian adalah bunga-bunga masa depan
Meski kalian kuncup pada tangkai yang berbeda
Namun kalian tetaplah tumbuh dari pohon yang sama 
Pohon indonesia yang "Bhinneka Tunggal Ika" 
AMIN