chaeruddin al-mandary

Minggu, 03 Februari 2019

CERITA HUJAN

ketahuilah ,
bukanlah tentang seberapa lamanya
kita basah bersama di bawah tetesan air hujan
tapi tentang seberapa dalam kenangan tentangku
tetap menggenang di lubang ingatanmu 

ingatlah ,
akan ada masanya angin kemarau berhembus
menyesakkan rongga di dadamu
dan menawarkan musim yang lain di hatimu

Staycoffe Sudiang, 03-02-19

MISTERI RASA

Ketahuilah,
cinta ini benar-benar kubangun dengan serius
murni lahir dari rasaku yang tulus
tapi, mengapa padaku kau tetap berlaku misterius
liar seperti margasatwa yang tak terurus

Staycoffe Sudiang, 03-02-19

Sabtu, 02 Februari 2019

PUISI HUJAN 1

Januari yang basah ini selalu mengingatkanku pada kisah lampau
sebuah kenangan yang semakin jauh untuk dijangkau
serupa pulau yang selalu ingin didatangi sang perantau
sepenggal cerita bahagia masa kanak-kanak pasti kan selalu kemilau
ia takkan bisa belalu
meski kita selalu halau

Gallang Coffee, 02-02-19

SAJAK PAYUNG 2

Maaf,
jika pada musim hujan ini
aku tak membelikanmu payung seperti biasanya
ingin kubiarkan tubuhmu basah dalam derasnya air hujan
.
agar kamu tahu bahwa hujan
adalah karib yang tak perlu dihindari
agar kamu tahu bahwa tetesnya yang meski perlahan
akan mampu menggenapkan kisah ganjil tengtangku
yang mungkin pernah mengisi ruang di hatimu
.
StayCoffe, Sudiang

SAJAK PAYUNG 1

Maaf,
jika pada musim kemarau
aku tidak pernah memperhatikan kamu
bahkan kubiarkan kamu berselimut debu sendirian
.
kini sungguh aku sadar akan khilafku
kamu yang kuanggap tak berarti 
ternyata kini sangat aku butuhkan
saat hujan yang deras itu datang melanda
membuat tubuhku basah dan kedinginan

Staycoffe, Sudiang

Jumat, 18 Januari 2019

TAMU HATI

ketahuilah,
bahwa jiwaku telah lama bersemayam di ruang hatimu
jauh sebelum jemariku mengetuk pintu rumahmu
untuk bertemu dengan ragamu  
.
Makassar, 18-01-19

Kamis, 03 Januari 2019

JALAN KEBIJAKAN 001

Rongga dada kita seperti sistem tata surya, kita harus menciptakan sendiri bintang2, planet2, serta matahari didalamnya. Semakin besar matahari yg kita ciptakan maka akan semakin terang pula ruang di dalam hati kita.

MENIKMATI HUJAN

Malam ini air hujan kembali membasahi atap rumahku yang terbuat dari seng merek Ser*ani. Saya tidak tahu mengapa malam ini saya begitu larut menikmati bunyi tiktak-tiktak tetes air hujan ketika menerpa atap rumahku. Atap yang dulunya menyilaukan mata kini berganti warna kecoklatan krn dimakan usia.
Malam ini saya ingin duduk saja, ya, saya ingin duduk saja disini sambil memandangi butiran air hujan yang berwarna keemasan krn diterpa cahaya lampu di teras. Semakin lama saya pandangi butiran air hujan itu semakin kelam saja warnanya. Tetesan air hujan seolah menjelma menjadi tali-temali yg terulur dengan rapihnya menyerupai arsiran yang sering saya gambar ketika saya masih duduk di bangku SD dulu. Ya saya ingat waktu itu saya paling suka menggambar rumah yg diterpa hujan. Dan gambar tepi atap selalu saya beri arsiran halus sebagai gambar air hujan.
Malam2 di bulan Januari seperti biasanya akan selalu menciptakan suasana yang lembab di teras rumahku. Tapi malam ini terasa begitu lain, karena kelembapan itu kini berpindah pada kedua bola mataku.

GERIMIS SORE

Meski hanya rintik gerimis
Hadirmu sore ini begitu manis
Bunga yang layu karena kemarau
Kembali kuncup penuh kemilau

FIB Unhas. 05:00/04/09/18

HUJAN DAN KENANGAN

Dulu aku adalah genangan
yang tiris dari tetes hujanmu
kini aku adalah kenangan
yang berharap baka dalam ingatanmu

CINTAMU LAUT

karena cintamu semakin laut
maka rasaku  kian dalam terpaut
mungkin saja hanya maut
yang kan membuat cintaku terenggut

HUJAN REDA

meski hujan sore ini telah reda
namun cerita tentangmu tetap ada
membuat rinduku padamu serupa balada
yang senantiasa mengalun tanpa jeda

Makassar, sesaat hujan reda, 03-01-2019